Studi: Tidak Perlu Menenangkan Diri Saat Gugup
Sumber: Yourcoffeebreak

Psikologi / 21 August 2014

Kalangan Sendiri

Studi: Tidak Perlu Menenangkan Diri Saat Gugup

Theresia Karo Karo Official Writer
9691

Gugup merupakan kondisi seseorang merasa tidak tenang, gagap, tergesa-gesa dan merasa bingung. Hal ini umum terjadi saat seseorang berada di lingkungan baru, saat akan tampil di depan banyak orang, wawancara kerja dan lain sebagainya.

Gejala gugup yang biasa terjadi, di mana degup jantung semakin cepat, nafas pendek, rasa mual, perhatian mudah teralih, konsentrasi yang menghilang, mudah lupa, lebih sering ke toilet dan khawatir akan membuat kesalahan. Kondisi tubuh yang terlihat saat gugup biasanya adalah berkeringat dan pipi memerah.

Menurut sebuah penelitian dari Harvard Business Schoo,l menyatakan bahwa cara terbaik menghadapi rasa gugup adalah dengan lebih memicu diri, bukannya menenangkan diri. Sedangkan oleh Alison Wood Brooks yang menerbitkan Journal of Experimental Psychology: General menunjukkan bahwa semangat dan deg-degan (gugup) berguna bagi banyak orang yang terlibat dalam penelitiannya.

Percobaan ini dilakukan untuk menguji pendekatan mana yang memberi kendali terbaik saat terserang gugup. Hasil yang ditemukan untuk mengatasi gugup adalah dengan ‘membungkus’ perasaan gugup tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan dan positif. Kuncinya ada di masing-masing pikiran pribadi tersebut. Saat gugup menyerang lepaskan pikiran dari segala kemungkinan buruk yang terjadi dan fokus pada kekuatan anda.

Alihkan perasaan gugup dengan memikirkan kesenangan bagaimana anda akan menjadi pusat perhatian untuk satu waktu dan betapa baik persiapan yang telah disiapkan. Dengan mengubah cara pandang terhadap situasi didepan anda kondisi kimiawi otak juga akan berubah. Selain itu dengan mengubah cara pandang, anda akan mendapat energi positif tambahan yang mendukung anda. Strategi ini telah digunakan untuk mengatasi rasa gugup dalam menghadapi satu situasi.

Selain itu, perasaan gugup ternyata dapat menggali kecerdasan emosi yang lebih besar. Hal ini terjadi karena proses gugup yang memicu sistem saraf simpatik dan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Sehingga dapat membuat anda lebih waspada dan siap di setiap situasi. Rasa gugup dan kinerja otak akan berjalan beriringan karena fungsinya yang memotivasi sinyal keselamatan dan fungsi pelindung bagi diri.

 

Baca Juga:

Tips Mencari Sumber Dana untuk Usaha

7 Trik Mematuhi Anggaran Bulanan

Undang Tuhan dalam Pernikahan Dengan Cara Ini

Ragam Minyak Esens Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Chairul Tanjung: Kesuksesan Ditentukan Mitra Kerja, Kepercayaan dan Kesabaran

Sumber : Menshealth/Tribunnews.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami